Pages

Minggu, 27 Januari 2013

Ep5


Sinopsis Drama Korea God of Study Episode 5
Salah satu guru mendekati Seok Ho dengan marah, mengambil kertas ujian dan membukanya satu per satu. “Lihat! Lihat! Kau bahkan belum membaca semuanya dengan teliti! Bagaimana kau bisa bilang kami gagal??”
Seok Ho: Aku tahu hanya dengan membaca judul dan baris pertama. ‘Sekolah yang aneh’, ‘Bagaimana bisa guru hidup di sini’. Tidak ada satupun yang bagus! Mulai saat ini, Nyung Moon akan lahir lagi dengan sistem pemdidikan yang baru. Guru yang setuju dengan sistem yang baru, akan diberi kesempatan lagi untuk tetap mengajar di sini.
Guru-guru mengamuk dan berteriak bersama: Kami ingin Kang Seok Ho pergi! Pergi! Pergi! Pergi!
Seok Ho mendatangi seorang pris eksentrik dan meminta pria itu untuk mengajari bahasa Inggris untuk anak-anak kelas khusus. Mulanya ia tidak setuju. Tapi Seok Ho berkata, “Ini adalah permintaan guru Cha Ki Bong.”
Pria eksentrik: Apa kau bicara jujur? Dia benar-benar memintaku?
Seok Ho mengangguk. “Benar.”
Pria eksentrik: Baik, aku setuju.
Karena malam itu Seok Ho belum mendapatkan guru bahasa Inggris. Untuk sementara Soo Jung yang mengajari anak-anak kelas khusus. Namun Soo Jung tidak bisa “berkomunikasi” dengan anak-anak sehingga mereka merasa bosan. Soo Jung bukan seperti mengajari anak-anak, namun lebih seperti bicara pada dirinya sendiri. Agar Soo Jung menyadari cara mengajarnya, Seok Ho merekam Soo Jung saat ia mengajar dengan handycam namun beralasan bahwa Seok Ho-lah yang ingin melihat kondisi kelas.
Soo Jung mengajar bahasa Inggris. Hampir semua anak merasa mengantuk, kecuali Bong Goo yang masih berusaha mendengarkan.
Soo Jung: Baek Hyun, apa kau lelah?
Baek Hyun tersadar dari kantuk dan lamunannya: Huh? Apa? Oh, tidak -tidak.
Soo Jung: Bisa kau baca pertanyaan nomor 3?
Baek Hyun: Maaf, halaman berapa ya?
Soo Jung: Halaman 75.
Tiba-tiba Chan Doo terjatuh dari duduknya. Rupanya ia tertidur pulas. Pul Ip tertawa.
Soo Jung melihat Hyun Jung, yang menatap ke arah papan tulis tanpa bergeming, kelihatan mengantuk. Soo Jung melambaikan tangannya di depan Hyun Jung, namun Hyun Jung tetap tidak bergeming.
Baek Hyun: Ia tidur dengan mata terbuka.
Soo Jung menarik napas dalam-dalam.
Setelah belajar, Soo Jung mentraktrir anak-anak kelas khusus makan malam bersama di tempat Baek Hyun bekerja. Mereka mencoba terlihat ceria dan tidak berkomentar miring tentang cara mengajarnya.
Soo Jung: Anak-anak, jujur padaku. Kalian menyukai kelas bahasa Inggrisku, kan?
Hyun Jung: Iya,, tapi sedikit… (Baek Hyung menyenggolnya).
Bong Goo berkata polos: Aku menyukai bahasa Inggris.
Soo Jung: Kau tidur di kelasku?
Hyun Jung: Maaf…
Soo Jung: Jangan tidur lagi ya! Ayo makan!
Saat Soo Jung sudah pergi, mereka berbisik-bisik.
Chan Doo: Jika saja dia bukan guru bahasa Inggris kita..
Hyun Jung: Dia sangat baik hati. Tapi tetap saja di kelas membosankan.
Baek Hyun: Sabar saja.
Bong Goo: Ia imut (Yang lain langsung menoleh)
Pagi hari saat berangkat sekolah, makin terlihat cinta segi empat antara Chan Doo, Hyun Jung, Pul Ip dan Baek Hyun.
Chan Doo menutup mata Pul Ip dari belakang. “Hong Chan Doo” kata Pu Ipl.
Hyun Jung: Kulihat kau selalu memegang-megang Pul Ip!
Pul Ip merangkul Chan Doo: Itu karena kami teman sejak TK. Lihat, tidak ada perasaan khusus.
Chan Doo tersenyum pahit.
“Kak Chan Doo!” tiba-tiba seorang gadis datang dan memeluk Chan Doo.
Chan Doo: Lee Yee Ji. Bagaimana liburanmu.
Yeen Ji: Bukan liburan, tapi latihan bahasa. Aku punya oleh-oleh untukmu (lalu menarik Chan Doo pergi)
Hyun Jung melihat Baek Hyun dan lari ke arahnya, “Suami!” ujarnya memanggil Baek Hyun. Ia kemudian menggandeng tangan Baek Hyun.
Pul Ip melihat dari jauh dan Baek Hyun melihat ke arah Pul Ip.
Bukan hanya di pihak siswa, aura cinta juga muncul di Jang Ma Ri. Ketika Ma Ri berjalan dan kemudian tersandung, Seok Ho menangkapnya. Mungkin ini yang membuat Ma Ri terpesona. (Waduh…) “Dia tidak buruk.” kata Ma Ri.
Guru Cha marah melihat nilai-nilai anak-anak menurun. “Apa kalian malas lagi? Mulai saat ini aku akan mengajarkan metode belajar rahasia Cha Ki Bong.”
Anak-anak membaca soal yang dipegang guru Cha, “Jawaban dan soal pada saat yang sama?”
Guru Cha: Saat ujian, kalian harus mengerjakan 30 soal dalam waktu 100 menit. Berarti 3,3 menit untuk menjawab satu soal. Agar berhasil, kalian harus menyelesaikan sebanyak mungkin soal dalam waktu yang singkat. Letakkan lembar soal di atas lembar jawaban. Lihat soal dan tentukan cara penyelesaiannya. Saat menit pertama, lihat kunci jawaban. Jika kunci jawaban sesuai dengan cara penyelesaianmu, kau berhasil. Jika tidak, berusaha lagi menyelesaikan soal itu.”
Akhirnya, guru Bahasa Inggris yang super eksentrik datang ke SMU Byung Moon. Soo Jung kelihatan sangat shock mendengar hal itu. Guru bahasa Inggris itu bernama Anthony Yang. Hubungan Anthony Yang dengan Guru Cha Ki Bong sepertinya agak kurang baik. Guru Cha menatap sinis ke arah Anthony. Rupanya Seok Ho berbohong dengan mengatakan guru Cha yang meminta Anthony mengajar.
Anthony mengajar di kelas khusus.
Baek Hyun: Apa tidak apa-apa dengan guru Han Soo Jung?
Seok Ho berbohong: Aku sudah memberi tahu dia.
Pul Ip: Guru Han Soo Jung tidak bicara apa-apa.
Ia menyuruh anak-anak berdiri dan mendorong meja dan kursi ke belakang. Anthony mengeluarkan sebuah tape dari tasnya. Ia menyalakan tape-nya dan terdengar suara lagu dalam bahasa Inggris. Sambil berolah raga, mereka bernyanyi lagu bahasa Inggris. Anak-anak bingung.
Soo Jung termenung sendirian di Gym. Seok Ho mendatanginya. “Aku berterima kasih dengan apa yang telah kau lakukan untuk anak-anak. Tapi aku adalah guru bahasa Inggris, kenapa kau memanggil orang lain?”
Seok Ho: Aku menerimamu menjadi guru asisten, bukan untuk mengajar bahasa Inggris.
Soo Jung: Kau tidak pernah memberi tahu aku.
Seok Ho: Aku juga tidak pernah memintamu.
Seok Ho kemudian menunjukkan rekaman cara mengajarnya di handycam. Soo Jung melihat anak-anak tidur saat ia mengajar. Mereka tidak memperhatikan Soo Jung. Soo Jung shock namun belum bisa menerima itu dan berjalan meninggalkannya dengan marah sekaligus sedih. Ia menangis dan masuk ke toilet.
Soo Jung mengintip ke kelas khusus dan terkejut melihat anak-anak sedang berolah raga (menari tepatnya) sambil menyanyi.
Soo Jung: Itu konyol. Bagaimana bisa mereka belajar dengan cara seperti itu?
Seok Ho: Tonton dan lihat saja. Mereka bersenang-senang. Apa yang mereka lakukan saat kau yang mengajar?
Soo Jung: Mungkin saja itu efektif, tapi tingkah laku seperti itu tidak cocok untuk pendidikan.
Seok Ho: Lalu, apa cara mengajarmu cocok untuk pendidikan?
Soo Jung: Tentu.
Seok Ho: Tidak. Tidak cocok jika anak-anak menolaknya.
Baek Hyun tiba-tiba keluar dari kelas. “Cukup!” katanya. “Goro Han Soo Jung tidak setuju, kan? Kenapa kau berbohong?”
Soo Jung: Ini tidak seperti yang kau kira. Masuk ke kelas.
Baek Hyun: Ia meremehkanmu! Kenapa kau mengeluarkan guru yang sudah melakukan yang terbaik?
Seok Ho: Dia melakukan yang terbaik hingga kalian tertidur saat ia mengajar? Kau belajar darinya sehingga nilaimu baik? Jangan bodohi dirimu sendiri.
Baek Hyun terdiam sejenak: Kau tidak ingin belajar jika harus kehilangan Guru Han Soo Jung.
Baek Hyun berjalan pergi dan berteriak pada teman-temannya, “Apa kalian akan tetap disini?!”
Soo Jung menyusul anak-anak di Gym. “Kalian menolak masuk kelas? Guru Anthony tidak tahu apa-apa. Aku kecewa pada kalian. Bangun. SEKARANG!”
Soo Jung dan anak-anak kembali ke kelas. Ia mengusulkan sebuah perlombaan dengan Seok Ho.
Soo Jung: Jika aku menang, aku akan mengajar kelas khusus. Jika tidak, aku akan pergi dari kelas khusus.
Seok Ho dan Anthony setuju.
Anthony: Aku akan mengajari anak-anak kelas khusus. Kau mengajar anak-anak dari kelas yang lain.
Seok Ho mengumumkan tata tertib perlombaan: Perlombaan akan diadakan 3 hari lagi. Ujian tertulis. Total nilai adalah 100. Jika ada yang salah, maka dikurangi 1 nilai. Dua dari kalian akan dipilih dengan adil. Kalian akan tahu besok.
Guru-guru membuat petisi untuk mengeluarkan Kang Seok Ho dan meminta tanda tangan para guru untuk dukungan.
Hyun Jung mengajak Baek Hyun jalan-jalan di mall. Namun Baek Hyun diam-diam kabur dan bersembunyi. Ia melihat Pul Ip sedang melihat-lihat bando, lalu mendekatinya. Pul Ip ingin membeli sebuah bando namun harganya terlalu mahal.
Hyun Jung melihat Baek Hyun dan Pul Ip dari jauh. “Baek Hyun… tertawa.” Ia mencoba menelepon Baek Hyun, namun tidak diangkat.
Guru Cha ingin Anthony pergi dari sekolah. Jika tidak, ia yang akan pergi.
Cahn Doo memberikan Pul Ip sebuah jepit rambut dan memasangkannya di rambut Pul Ip. Lee Yee Ji melihat mereka dan merasa cemburu. Ia mengancam Pu Ip.
Yee Ji: Kakak, apa kau dan kak Chan Doo berpacaran?
Pul Ip: Tidak.
Yee Ji: Lalu kenapa kau bersikap seperti itu padanya? Kami pernah berpacaran, tapi karena kak Chan Doo sudah kelas tiga, kami break dulu satu tahun.
Pul Ip: Lalu?
Yee Ji: Jangan merayunya.
Pul Ip: Apa pantas kau berkata seperti itu pada senior?
Yee Ji: Kau pantas mendapatkannya.
Pul Ip kembali ke kelas.
Hyun Jung: Aku membelikan buku ini untukmu, Suamiku. Aku akan menaruhnya di tasmu.
Baek Hyun: Jangan!
Tapi Hyun Jung sudah membuka tas Baek Hyun dan melihat sebuah bando. Pul Ip menoleh. Bando itu adalah bando yang diinginkannya waktu di mall.
Hyun Jung: Apa ini untukku?
Baek Hyun: I.. iya…
Soo Jung sibuk mencari anak-anak pintar bahasa Inggris yang bisa diikutkan berlomba. Ma Ri membantunya.
Chan Doo: Guru Soo Jung akan mengajar anak kelas junior?
Seok Ho: Benar. Aku akan memilih dua orang dari kelas ini. Kalian harus mengambil satu kertas (yang didalam kertas itu tertulis check (lingkaran) maka ia akan ikut perlombaan bahasa Inggris).
Bong Goo lolos, Hyun Jung lolos, Baek Hyun dapat, Chan Doo lolos, terakhir Pul Ip dapat.
Baek Hyun: Aku tidak mau.
Anthony: Baek Hyun, Pul Ip, aku ingin bicara dengan kalian.
Anthony menyanyikan lagu Love of My Life.
Anthony: Aku sangat terkesan. Cinta kalian pada guru Han Soo Jung. Begitu indah… Mengajari anak dengan hati yang murni, sudah lama aku tidak merasakannya. Aku ingin menghabiskan waktu beberapa hari lagi dengan kalian. Aku akan mengatakan rahasia yang akan mengejutkan kalian. (ga dikasih tahu)
Baek Hyun: Kau benar-benar akan pergi kalau kami menang?
Anthony: Tentu saja. Akuu hanya ingin menghabiskan sedikit waktu lagi bersama kalian. Aku ingin berbagi metode spesialku yang dinamakan Bagaimana Belajar Bahasa Inggris. Apa kalian akan melakukannya? Jika tidak ada aku, pasti pengacara Kang akan memanggil orang lain.
Pul Ip: Aku setuju.
Baek Hyun ragu sejenak, kemudian berkata: Tepati janjimu, ya!
Seok Ho meminta para guru berkumpul di ruang musik untuk membicarakan perubahan sistem pendidikan. Sebelum Seok Ho memulai, para guru berseru, “Kami bersatu untuk mengeluarkan Kang Seok Ho! Kami ingin meminta kau meninggalkan sekolah kami!”
Seok Ho: Apa kalian yakin aku akan menyetujui ini?
Guru: Tentu saja tidak. Karena itulah kami menyiapkan ini.
Salah seorang guru membuka notebook. “Ini adalah list tindakan yang kau lakukan di sini. Pengacara Kang berani merendahkan para guru Byung Moon, menjamin murid-murid masuk ke universitas Chun Ha. Kami akan mengirimkan ini ke Depertemen Pendidikan.”
Seok Ho diam agak lama, kemudian berkata: Lakukan apa yang kalian suka.
Salah seorang guru hendak menekan ‘enter’ untuk mengirimkan list itu.

Sinopsis Drama Korea God of Study Episode 6
Salah satu guru sudah bersiap menekan tombol ‘entar’, namun tiba-tiba Jang Ma Ri dan salah satu guru lain datang. “Jangan! Jangan lakukan!” teriak guru itu. Ia memberikan isyarat pada Guru Park Kwi Nam (guru yang botak), tapi Kwi Nam tidak mengerti.
“Mungkin kalian sudah tahu.” kata Seok Ho. “Grup Wang Bong secara rahasia menginvestigasi sekolah ini untuk mengambil alih.”
Semua guru terkejut. “Apa?!”
“Disini ada dokumen tentang Grup Wang Bong.” Seok Ho menunjukkan sebuah flashdisk. Seok Ho menayangkan isi flashdisk itu. “Mereka menginvestigasi berdasarkan standar akademik dan rasio kelulusan siswa. Jika kalian mengekspos masalah intern sekolah, menurut kalian apa yang akan dilakukan Grup Wang Bong? Mereka akan menjadikan Byung Moon sekolah private.”
Para guru menyerah.
Murid-murid kelas khusus diberikan selembar kertas kosong. Guru Cha menyuruh mereka membuat soal sendiri, kemudian ditukar dengan murid yang lain untuk menyelesaikan soal itu.
Mereka pusing memikirkan apa pertanyaan yang akan mereka buat, namun pada akhirnya mereka berpikir dan mencoba.
Setelah selesai, masing-masing saling menukar soal dan mencoba mengerjakan soal tersebut.
Guru Cha mengatakan soal Pul Ip-lah yang paling baik karena ia memikirkan apakah temannya bisa mengerjakan soal itu atau tidak.
Setelah pelajaran guru Cha, kini giliran Anthony. Guru Cha terlihat sangat kesal dan marah ketika melihat Anthony.
Anthony memberi anak-anak kostum untuk dance (terlalu lebay, menurutku). Jelas Baek Hyun kesal dan memasukkan kembali kostum itu.
Soo Jung bekerja keras sampai larut malam untuk mempersiapkan pertandingan bahasa Inggrisnya dengan Anthony.
Pul Ip pulang ke rumah dan marah-marah melihat ibunya sedang bersama pria yang jauh lebih muda. “Paman, kenapa kau di sini terus setiap malam? Apa kau ingin mengeruk uang dari ibuku? Ibuku tidak punya uang!”
Ibu Pul Ip balik memarahi. “Apa kau merasa hebat hanya karena ada di kelas khusus? Bagaimana bisa kau bersikap tidak sopan pada Paman dan ibu? Kau harus tahu kemampuanmu! Orang seperti kau hanya bermimpi bisa masuk ke universitas itu!”
“Ya!” seru Pul Ip. “Aku tahu itu! Dengan ibu dan rumah yang seperti ini… Aku sudah tahu, tanpa ibu memberitahu aku.”
Pul Ip berjalan keluar dan menangis. Saat itu Baek Hyun melihatnya dan mengajaknya naik motor bersama sambil mengantarkan pesanan. Setelah itu, mereka duduk di taman.
“Sepertinya, jika aku hidup dengan ibuku, aku tidak akan pernah bisa bahagia.” kata Pul Ip bercerita pada Baek Hyun. “Jika aku kesal pada kelakuan ibuku, aku mencoba menerimanya. Tapi sekarang aku punya harapan. Jika aku bisa masuk ke universitas, aku bisa meninggalkan rumah itu.”
“Universitas Chun Ha?” tanya Baek hyun. “Aku tidak yakin tentang itu.”
“Aku akan belajar keras.” kata Pul Ip. “Aku akan bisa mandiri dan hidup sendiri jika aku menjadi seorang sarjana.”
“Itu artinya, kau berharap pada Kang Seok Ho.” kata Baek Hyun tanpa ekspresi.
“Kelihatannya kau tidak suka padanya.” Pul Ip memandang Baek Hyun.
“Bukan, tapi aku merasa kau dan yang lainnya dimanfaatkan oleh Kang Seok Ho.”
“Itu tidak benar.” kata Pul Ip. “Akulah yang ingin belajar keras.”
“Apa kau bisa masuk ke universitas hanya karena belajar keras?” tanya Baek Hyun (ga tau kenapa aku sebel banget ma Baek hyun ini. Sabar, sabar…). “Jikapun begitu, apa kau akan bahagia karenanya?”
“Bukankah bagus kalau kita punya tujuan?” Pul Ip berkata agak keras. “Karena itu aku akan belajar dengan keras!”
“Kau pasti bercanda.” Baek Hyun berkata lagi, keras kepala (bisa-bisanya dia buat temennya down, bukannya menyemangati temannya yang berusaha!). “Sepertinya otakmu sudah dicuci oleh seseorang yang egois dan kau berilusi seakan-akan ada kesempatan. Aku tidak suka itu.”
Pul Ip tertawa mendengar kata-katanya. “Hwang Baek Hyun, apa kau tidak merasa bersalah bilang begitu?” Pul Ip berjalan pergi. “Aku bicara jujur padamu, tapi kenapa kau bersikap seperti ini? Kau selalu seperti itu, membuat orang lain merasa sulit.”
Guru Soo Jung dan Anthony mulai mempersiapkan perlombaan.
Anthony menggunakan metode uniknya untuk mengajar anak-anak kelas khusus, dengan dance. Semua murid kelas khusus menggunakan kostum yang diberikan Anthony, kecuali Baek Hyun, tentu saja.
“Kita tidak mungkin bisa menang hanya dengan belajar 4 hari.” kata Baek Hyun.
“Jangan khawatir. Kita punya senjata rahasia.” ujar Anthony. Ia menunjukkan sesuatu di tangannya, “USB.” Ia menayangkan isi USB itu, yang ternyata berisi susunan kata dalam baha Inggris. “Aku sangat yakin pada ‘100 Susunan Kata Bahasa Inggris’ ini! Kalian harus menghafalkan semua kata ini dalam waktu 4 hari. Selama kalian bisa menghafalkan susunan kata dasar ini, kalian akan bisa mengerjakan semua soal essay yang diberikan. Selain itu, kalian juga akan meningkatkan kemampuan pemahaman, mendengar dan membaca.”
“Benarkah?” tanya Hyun Jung ragu.
“Benar!” jawa Anthony. “Dalam lagu tadi, kita juga sudah mengatakan beberapa susunan kata dasar. Kalian tidak sadar? Baiklah, ayo kita mulai.”
Pul Ip mengangkat tangannnya. “Maaf, tolong cetak itu untuk kami.”
“Aku akan mencetaknya.” Chan Doo menawarkan.
“Tidak, tidak.” kata Anthony keberatan. “Kalian harus menghafalkan semuanya sekarang.”
“Bagaimana caranya?” tanya Bong Goo.
“Karena aku yang menulis ini sendiri, maka aku tidak mau ini tersebar keluar dengan bebas.” kata Anthony. “Gunakan otak kalian dan simpan semua ini saat ini juga. Dan kau juga tidak boleh memberi tahu teman kalian. Ingat itu. Baik! Ayo kita mulai!”
Guru Soo Jung menggunakan murid yang memang sudah terkenal pandai bahasa Inggris. Satu laki-laki dan satu perempuan. Yang laki-laki bernama Sang Hoon dan yang perempuan adalah teman Chan Doo, Lee Yee Ji.
Guru Soo Jung menjelaskan di papan tulis, namun Sang Hoon tidak mendengarkan, malah mengerjakan soal matematika. “Ini adalah PR dari sekolah.” kata Sang Hoon. “Aku duah tahu semua yang kau tulis di sana. Saat SMP, aku adalah murid pertukaran pelajar, jadi Bahasa Inggrisku sangat bagus. Kau tidak perlu khawatir. Ajari saja Yee Ji.”
Pu Ip menghafalkan susunan kata bahasa Inggris di taman. Yee Ji mendatanginya dan mengatakan pada Pul Ip, “Kau tidak akan menang. Percuma saja.”
“Kenpa kau begitu yakin aku akan kalah?” tanya Pul Ip kesal.
“Bukankah kau bodoh, Kak?” ujar Yee Ji merendahkan. “Bagaimana caramu menang?”
Tiba-tiba Chan Doo datang dan menyapa Pul Ip. Belum sempat Chan Doo mendatangi Pul Ip, Yee Ji sudah menariknya pergi. Pul Ip kesal setangah mati pada Yee Ji.
Baek Hyun melihat Pul Ip dari jauh. Begitu Pul Ip menyadari keberadaan Baek Hyun, ia membuang muka dan pergi.
Seok Ho melakukan penyuluhan untuk para guru. Intinya, pera guru tidak mengajar murid-murid dengan benar dan tidak memperhatikan kebutuhan para murid. Dalam pendidikan, semua pihak sekolah, termasuk murid dan guru harus bisa bekerja sama.
Hampir semua guru memandang Seok Ho dengan pandangan melecehkan, kecuali Ma Ri yang sepertinya terpesona pada Seok Ho.
Anthony mengajari anak-anak lagi. “Jika kalian menemukan bacaan dengan kata-kata yang tidak kalian mengerti, jangan langsung menyerah. Lingkari kata-kata yang tidak kalian tahu, dan gunakan sedikit kreatifitas kalian.”
“Bagimana kami bisa menjawab?” tanya Baek Hyun, menantang. “Kami tidak tahu apapun.”
“Benar! Kau benar!”ujar Anthony. “Karena itulah aku ingin kalian menghafal ini.” Anthony menyalakan OHP. “100 Susunan Kata Dasar… dan masalah kalian akan terselesaikan. Kemudian, gunakan imajinasi kalian.”
Chan Doo punya masalah di rumah. Kedua orang tuanya mengatakan pada semua orang bahwa han Doo sudah ada di Boston bersama kakak-kakaknya. Ayahnya melarang Chan Doo mengangkat telepon dan pergi keluar seenaknya.
Chan Doo merasa down. ia hendak menelepon Pul Ip, namun ponsel Pul Ip sedang tidak aktif. Karena itu ia hanya bisa melihat foto Pul Ip di ponselnya. Dengan begitu ia merasa lebih baik.
Seperti biasa, Hyun Jung datang menemui Baek Hyun dan membawakan hadiah, sekotak coklat.
Seok Ho menemui seorang wanita cantik bernama Lee Eun Yo dan memintanya mengajar. Setelah percakapan beberapa saat, Eun Yo setuju.
Hari pertandingan Bahasa Inggris.
“Pul Ip, apa kau gugup?” tanya Anthony.
“Ya.” jawab Pul Ip. “Aku sudah menghafal semuanya, namun aku tidak yakin bisa menyusun kata-kata dengan benar.”
Chan Doo, Hyun Jung, Bong Goo dan Anthony menyanyikan sebuah lagu bahasa Inggris untuk mereka agar mereka lebih tenang dan terhibur.
Grup Guru Soo Jung sudah datang. Ujian dimulai.
Soal yang diberikan satu lembar dan hanya berisi gambar. Baek Hyun dan Pul Ip merasa gugup. Chan Doo dan yang lainnya ikut gugup. Chan Doo memegang tembok untuk mengirimkan aliran positif, namun tidak mengizinkan Hyun Jung melakukannya. “Kalau begitu aku berdoa saja!”
Baek Hyun gugup dan panik. Ia menghapus tulisan kertasnya sampai sobek. Ia berpikir dan menenangkan diri, lalu mencoba mengerjakan perlahan-lahan.
Pul Ip juga mulai panik. Ia menatap guru Anthony, yang hanya tersenyum padanya, mengisyaratkan untuk tenang. Pul Ip menutup matanya, dan berpikir. Ia mulai tenang dan bisa mengerjakan soal itu.
Waktu selesai. Anthony memeriksa jawaban Sang Hoo dan Yee Ji, sedangkan Soo Jung memeriksa jawaban Baek Hyun dan Pul Ip.
“Kemampuan mereka memang tinggi.” pikir Anthony. “Namun aku lebih banyak tahu.” Ia mencoret beberapa kata yang salah dan ejaan yang tidak benar.
Di pihak lain, Soo Jung melihat hasil koreksiannya. Kata-kata yang dibuat Baek Hyun dan Pul Ip memang sederhana, namun hanya ada sedikit kesalahan.
“kami akan mengumumkan hasilnya” kata Seok Ho. “Nilai dari kedua siswa akan digabungkan. Silahkan, Guru.”
Anthony maju. “Kim Sang Hoon dan Lee Yee Ji, kalian mengerjakan dengan sangat baik. Kemampuan kalian tinggi, sangat tinggi.” Sang Hoon dan Yee Ji tersenyum menang. Anthony melanjutkan, “Tidak banyak kata yang salah. Total kesalahan kalian adalah 8. Jadi nilai kalian adalah 92.”
Kini giliran Soo Jung. “Baek Hyun dan Pul Ip, kalian melakukan dengan baik. Aku tidak tahu bagaimana kalian mempelajari ini semua dalam waktu singkat. Total kesalahan kalian adalah 7. Jadi nilai kalian 93.”
Baek Hyun dan Pul Ip terkejut. Mereka sangat senang dan saling toast, lupa kalau sedang bertengkar.
Sang Hoon dan Yee Ji tidak bisa menerimanya. Mereka maju untuk melihat lembar jawaban.
“Kata-kata yang mereka buat setingkat dengan anak SMP.” kata Sang Hoon protes. “Kenapa kami disetarakan dengan kerja mereka?”
“Tapi kesalahan yang mereka buat tidak banyak.” kata Seok Ho menjelaskan. “Ujian bukanlah sesuatu yang bisa kalian jadikan ajang pamer. Lebih penting untuk mengetahui dengan pasti dasarnya sehingga kau mengerti.”
“Ini omong kosong!” seru Sang Hoon.
“Sikapmu seperti anak SD.” kata Seok Ho.
Sang Hoon keluar dari kelas itu. Yee Ji mengucapkan selamat pada Pul Ip dengan terpaksa. Soo Jung berkata pada Baek Hyun dan Pul Ip, “Kerja kalian sangat bagus.” Lalu mengajak Yee Ji keluar dari kelas itu.
Soo Jung sanagt tertekan atas kekalahan itu. Anthony menemuinya dan menceritakan kesepakatan antara ia dengan anak-anak. “Dengan anak-anak yang seperti ini, sekarang aku tidak punya rasa penyesalan karena pergi meninggalkan mereka.”
Soo Jung meminta Anthony tetap mengajar murid-murid kelas khusus.
Soo Jung meninggalkan surat pengunduran diri di meja Ma Ri. Ma Ri menemui Seok Ho dan Guru Cha untuk menanyakan hal ini. guru Cha langsung memarahi Anthony, mengira Anthony yang menyebabkan Soo Jung mengundurkan diri.
“Kalau dia tidak pergi dari sini! Aku yang akan pergi!” kata Guru Cha pada Seok Ho, lalu berjalan pergi.
Seok Ho meminta Ma Ri menggantikan Guru Cha untuk sementara dan menyerahkan soal-soal padanya agar dikerjakan anak-anak.
Baek Hyun secara tidak sengaja mendengar Ma Ri bicara ditelepon. Ia meninggalkan pesan untuk Soo Jung tentang pengunduran diri Soo Jung.
“Apa?” tanya Baek Hyun. “Mengundurkan diri?! Apa ia keluar?!” bentaknya pada Ma Ri. (Duh, bener-bener ni anak ga tahu sopan-santun).
Seok Ho pergi mencari Soo Jung, dan menemukan Soo Jung sedang mabuk berat. Ia membawa Soo Jung ke rumah sakit.
Ketika tersadar di tengah malam, Soo Jung terkejut melihat Seok Ho tertidur di kursi, menungguinya.
Soo Jung tidur lagi dan terbangun keesokkan paginya. Seok Ho menitipkan handycam yang berisi rekaman saat Soo Jung berkata ia akan melakukan yang terbaik dalam mengajar anak-anak. Seok Ho meninggalkan secarik kertas yang berisi, “Karena kau, Guru Cha Ki Bong berhenti mengajar.” Soo Jung terkejut.

Sinopsis Drama Korea God of Study Episode 7
Seok Ho mencari anak-anak di sekolah. Ia mencari di laboratorium, ruang kelas, gymnasium, ruang pertemuan, dimana-dimana, namun tidak bisa menemukan mereka. Ia kemudian menelepon Chan Doo. Chan Doo tidak mengangkatnya. Seok Ho kemudian mencoba menelepon Hyun Jung.
Pul Ip kesal. Ia mengambil tasnya dan berjalan ingin pergi.
“Pul Ip, kau mau kemana?” tanya Chan Doo.
“Aku tidak suka seperti ini.” kata Pul Ip.
“Pul Ip.” Baek Hyun memanggilnya. “Kau ingin bertindak sendiri?”
“Kenapa dengan ini semua?” seru Pul Ip. “Memangnya kita anak SD?”
“Memangnya aku menyuruh kalian ikut?” tanya Baek Hyun. Bong Goo menggeleng. “Kang Seok Ho sudah membodohimu. Atau kau bekerja untuknya lagi?”
“Oi, kenapa kau bicara begitu padanya?” bela Chan Doo.
Pul Ip memandang Baek Hyun, menantang. Ia mengeluarkan ponsel dan menelepon Seok Ho. Ia memberi tahu Seok Ho tempat keberadaan mereka.
“Kil Pul Ip!” seru Hyun Jung protes. “Kenapa kau tidak setia kawan?”
Pul Ip menarik napas, mencoba bersabar. “Kau terus-menerus bilang bahwa kami dibodohi oleh Kang Seok Ho atau kami dimanfaatkan olehnya. Kami tidak sebodoh itu. Aku hanya ingin mencoba belajar. Apa yang salah dengan itu? Kalau kau mau, kau tinggal keluar saja sendiri!”
“Apa aku bilang sesuatu tentang tidak boleh belajar?” tanya Baek Hyun. “Aku hanya tidak tahan melihat kau diperdaya oleh Kang Seok Ho. Universitas Chun Ha? Kau pikir orang bodoh seperti kita, betapa pun kerasnya kita belajar, bisa masuk ke sana? Kau benar-benar percaya omong kosong Kang Seok Ho?!”
“Kenapa kau berteriak padanya?” bela Chan Doo. “Apa ada yang salah dengan apa yang dikatakan Pul Ip?”
“Jangan ikut campur!” ujar Baek Hyun.
“Apa?” Chan Do maju menarik baju Baek Hyun. “Kau… Hwang Baek Hyun, apa maumu? Karena kami membiarkan kau melakukan apa yang kau suka, lalu kau menganggap kami pengikutmu? Apa kau begitu hebat?”
Baek Hyun menonjok wajah Chan Doo.
“Chan Doo!” teriak Bong Goo.
“Suami!” protes Hyun Jung.
Pul Ip menatap Baek Hyun, marah.
Chan Doo hendak membalas, namun Seok Ho tiba-tiba masuk. “Apa yang kalian lakukan?! Semuanya kembali ke kelas. Semuanya kembali ke kelas!”
Pul Ip, Bong Goo dan Chan Doo kembali ke kelas. Namun Baek Hyun dan Hyun Jung tetap berdiri tanpa bergerak. Seok Ho menatap Baek Hyun.
“Kau baik-baik saja?” tanya Pul Ip.
“Ya.” jawab Chan Doo, memegang bibirnya yang robek.
“Biar kulihat.” kata Pul Ip.
“Gigimu tidak copot?” tanyaBong goo polos.
Chan Doo memeriksa giginya dengan lidah. “Ooo..” Ia hendak mengambil giginya.
Pul Ip dan Bong Goo panik. Chan Doo pura-pura mencabut gigi, namun kemudian ia tertawa.
“Kau membuat kami takut!” seru Bong Goo.
Seok Ho memarahi Baek Hyun. “Apa kau punya hak berlaku seperti ini? Siapa yang memberimu izin membawa anak-anak keluar? Sejak kapan kau menjadi orang yang loyal?”
“Apa kau membantuku dengan menggadaikan kantormu? Apa kau ingin menginjak-injak harga diriku?” tanya Baek Hyun. “Kau hanya ingin membuatku menjadi muridmu?”
“Apa kau masih punya sisa harga diri yang bisa kuinjak?” Seok Ho berkata sinis. “Kau tidak memiliki apapun. Tapi kau masih ingin berdiri dengan angkuh diatas harga dirimu?” Seok Ho tertawa. “Anak bodoh.”
“Paman!” Hyun Jung berseru kesal.
“Jika kau masih ingin membuat masalah, pergi saja. Demi kebaikan murid-murid yang masih ingin tinggal.” ujar Seok Ho. (bener banget!)
“Baik.” kata Baek Hyun. “Aku akan pergi. Bawa anak-anak naif itu dan terus bodohi mereka sebanyak yang kau mau.”
Baek Hyun hendak berjalan pergi, namun Soo Jung tiba-tiba masuk dan berseru memanggil. “Hwang Baek Hyun!”
Soo Jung masuk dan membungkuk pada Seok Ho. “Maafkan aku, Pengacara Kang. Aku sudah berpikiran pendek.”
“Guru!” seru Baek Hyun.
“Diam!” Soo Jung memandang Baek Hyun tajam, lalu berkata pada Seok Ho. “Aku akan kembali ke kelas khusus. Tolong maafkan aku sekali ini.”
“Apa yang kau katakan?” Baek Hyun protes.
“Apa kau mau aku benar-benar berhenti mengajar?” Soo Jung berkata, namun Baek Hyun memotong. Soo Jung berteriak padanya. “Dengarkan aku!”
Seok Ho mengajak Hyun jung dan yang lainnya kembali ke kelas, namun Baek Hyun masih bicara dengan Soo Jung. Ketika mereka masuk, seorang wanita sudah ada di sana, sedang menghapus papan tulis. “Ia adalah Guru Lee Eun Yoo, guru bahasa Korea kalian.” kata Seok Ho memperkenalkan.
“Kau menghapus papan tulis.” kata Bong Goo.
“Ada tulisan ‘kelas khusus dibubarkan’. Sepertinya ada masalah kecil. Apa sudah diselesaikan?” tanya Guru Lee.
“Sudah.” jawab Seok Ho. Ia menyuruh anak-anak duduk.
“Anak yang bertanggung jawab atas masalah ini belum kembali?” Guru Lee bertanya lagi pada Seok Ho. Seok Ho mengangguk dan mengatakan bahwa anak itu akan segera datang.
Soo Jung meminta maaf pada Baek Hyun. “Maaf aku melarikan diri seperti ini. Aku terlalu berpikiran pendek dan tidak punya motivasi. Aku sangat bodoh. Berjanjilah untuk kembali ke kelas khusus.”
Setelah percakapan, akhirnya Baek Hyun setuju kembali ke kelas khusus.
Seok Ho meminta Soo Jung membawa Guru Cha kembali karena Soo Jung-lah yang bertanggung jawab atas kekacauan ini.
Guru Lee mengajarkan pada anak-anak bagaimana agar membaca literatur Korea menjadi tidak menakutkan. Ia membandingkan pelajarannya dengan hal lain seperti, ‘kenapa kebanyakan orang suka film yang tidak bagus (seperti drama perselingkuhan)?’. “Kalau kalian ingin bersahabat dengan bacaan kalian, maka kalian harus memompakan racun.”
Guru Lee membuka tasnya.
Murid-murid diberi bacaan sastra namun versi erotis. Hal itu membuat mereka berimajinasi.
“Hal pertama agar kalian bisa menguasai bahasa Korea adalah dengan membaca cepat dan langsung menangkap isinya.” ujar Guru Lee.
Saat makan siang, anak-anak makan bekal bersama di kafetaria. Hyun Jung membawakan Baek Hyun kiwi dan apel. Bong Goo melihat buah itu. “Kelihatannya enak.”
“Bong Goo, jangan melihat itu terus.” kata Chan Doo. Ia menunjuk bekalnya. “Anggap saja ini apel, yang ini kiwi… Kau suka buah apa, Pul Ip?”
“Strawberry.”
“Nah, yang ini strawberry.” Chan Doo menunjuk kimchi, kemudian menyuapi Pul Ip. “Aaa..”
Pul Ip tertawa dan membuka mulutnya. “Manis?”
“Ini asam.” jawab Pul Ip, tertawa.
Baek Hyun kesal melihatnya. Ia langsung mengambil kiwi Hyun Jung dan memakannya.
Soo Jung datang ke rumah Guru Cha dan bersikeras mengajaknya kembali. Dengan bujukan dan sikap keras kepala Soo Jung, Guru Cha akhirnya bersedia kembali. (Ga guru, ga murid smuanya kekanak-kanakan)
Chan Doo dan Bong Goo membaca bacaan literatur erotis Korea. Salah satu guru perempuan yang mengajar bahasa Korea, Bae Young Sook, marah melihatnya. Ia mendatangi Seok Ho dan Guru Lee. “Bagaimana kau bisa memberi ini pada murid-murid? Ini sekolah! Ini bukan toko komik!”
“Jadi ini penyebab kenapa nilai bahasa Korea mereka sangat buruk?” ujar Guru Lee santai. Ia mengulurkan tangan ingin bersalaman, namun Guru Bae tidak membalasnya. “Aku baru tahu bahwa aku ternyata adalah kakak kelasmu di SMA. Jangan campuri urusanku.”
Guru Lee bertemu dengan Guru Cha dan Soo Jung, lalu berkenalan. Setelah itu Anthony datang. Mereka mengadakan rapat untuk rencana kedepan karena ujian tengah semester tinggal 2 minggu lagi.
Para guru kelas khusus masuk. Seok Ho mengatakan pada anak-anak bahwa ujian tengah semester tinggal 2 minggu lagi dan mereka hanya punya 1 target, yaitu mendapat nilai sempurna dalam setiap mata pelajaran.
“Jika kalian tidak bisa mendapat 100, kalian tidak akan punya kesempatan ke Chun Ha.”
Anak-anak tidak yakin mereka bisa. Seok Ho ingin mengadakan camp pelatihan lagi besok.
Para orang tua murid kelas khusus dipanggil ke sekolah. Seok Ho ingin menunjukkan pada para orang tua bagaimana anak-anak mereka belajar dan meminta izin pada mereka. “Ayo kita buat mereka percaya pada kita dan belajar dengan keras.” ujar Seok Ho pada anak-anak.
Pul Ip kesal melihat ibunya membawa pacar baru yang brondong.
Semua orang tua membawakan hadiah untuk para guru, hanya nenek Baek Hyun saja yang datang dengan tangan hampa.
Seok Ho meminta para orang tua tidak mengharapkan anaknya diterima di Chun Ha dan mengatakan pada anak-anak mereka, “Tidak masalah jika kalian lolos atau gagal!”
Setelah semua para orang tua pulang, nenek Baek Hyun membersihkan ruangan sebagai ganti hadiah yang tidak bisa ia beli. Guru Soo Jung membantunya.
Pul Ip main game.
Baek Hyun mengunjungi kamar Seok Ho yang baru dan bertanya alasannya menjual kantor. Seok Ho tidak mengatakan alasannya dan menyuruh Baek Hyun mendapatkan nilai sempurna di ujian tengah semester. Jika ia berhasil, maka Seok Ho akan menuruti apa saja yang dikatakan Baek Hyun. Ia bahkan bersedia berlutut dihadapan Baek Hyun.
Chan Doo naik sepeda, berniat mengantarkan strawberry untuk Pul Ip.
Pul Ip belajar sambil mendengarkan musik. (jujur aku heran, padahal kan mereka terkenal murid yang paling bodoh, tapi kalau cara belajarnya begitu gimana bisa maju? Belajar keras cuma kalau ada sesuatu, padahal tujuan utama mereka lolos Chun Ha. Jadiin anak yang paling bodoh jadi anak pinter yang masuk universitas TOP itu kan ga instan. Bnr2 beda sama anak-anak di Dragon Zakura yang terlihat bnr2 belajar dengan keras. Di GOS, yang ditekanin lebih ke percintaan. And honestly, I don’t like it)
Baek Hyun menemui Pul Ip. Pul Ip menyuruhnya berbaikan dengan Chan Doo. Baek Hyun bilang ia akan berusaha keras untuk ujian tengah semester. Ia kemudian memberikan dua buah strawberry untuk Pul Ip.
Chan Doo melihat mereka dari jauh dan tersenyum. Ia berbalik pergi dan meletakkan strawberry begitu saja di tanah.
Seok Ho meminta anak-anak menuliskan tujuan mereka di sebuah note. Dengan percaya diri, Baek Hyun menuliskan ‘Target Nilai: 100′. (yakin bisa? perasaan ga pernah ngelihat dia belajar sungguh2..)
Pembelajaran intensif matematika untuk ujian tengah semester dimulai. Guru Cha menyiapkan sangat banyak soal untuk mereka. Anak-anak mengerjakan soal-soal itu dengan pasrah.
Baek Hyun mendekati Chan Doo dan meminta maaf padanya.
“Bukan seperti dirimu.” ujar Chan Doo seraya berjalan pergi.
“Jangan marah lagi.” ujar Baek Hyun.
Hyun Jung pergi keluar malam itu dengan diam-diam, ingin berbelanja barang baru. Pul Ip tanpa sengaja bertemu dengannya dan ingin ikut dengannya.
Di sebuahtoko, mereka bertemu dengan beberapa orang gadis. “Kau Na Hyun Jung, kan? Apa kau mau bersembunyi lagi dari kami?” tanya salah seorang dari mereka.
“Kau salah orang.” kata Hyun Jung takut. Ia kemudian melarikan diri. Para gadis itu mengejar dan berhasil memojokkannya.
“Kau pergi tanpa memberi tahu kami?” tanya salah seorang dari mereka.
“Apa kau tahu berapa banyak kami menderita karena kau?” tanya yang lain.
“Ada banyak orang yang ingin bertemu denganmu. Ikut aku.”
Mereka menyeret Hyun Jung, namun Hyun Jung berusaha membebaskan diri.
“Kau ingin diberi pelajaran, hah?”
Salah seorang dari mereka memamerkan tinjunya dan ingin memukul Hyun Jung.
“Hyun Jung!” seru Pul Ip panik.

0 komentar:

Posting Komentar